ADA 3 JENIS GURU, KITA TERMASUK YANG MANA?
Dilihat dari faktor ‘KEMAUAN’ untuk maju, maka ada 3 jenis guru.
Pertama, ‘GURU ROBOT’,
yaitu guru yang bekerja persis seperti robot. Mereka hanya masuk,
mengajar, lalu pulang. Mereka yang peduli kepada beban materi yang harus
disampaikan kepada siswa. Mereka tidak mempunyai kepedulian terhadap
kesulitan siswa dalam menerima materi. Apalagi kepedulian terhadap
masalah sesame guru dan sekolah pada umumnya. Mereka tidak peduli dan
mirip robot yang selalu menjalankan peritnah berdasarkan apa saja yang
sudah di programkan. Guru jenis ini banyak sekali menggunakan ungkapan
seperti ini.
“Wah …itu bukan masalahku…itu masalah kamu. Jadi selesaikan sendiri ….” Atau
“Maaf aku tidak dapat membantu … sebab hal ini bukan tugas saya…”.
Kedua, ‘GURU
MATERIALIS’, yaitu guru yang selalu melakukan hitung-hitungan, mirip
dengan aktivitas bisnis jual beli atau yang lainnya. Parahnya yang
dijadikan patokannya adalah ‘HAK’ yang mereka terima. Barulah
‘KEWAJIBAN’ mereka akan dilaksanakan sebesar tergantung dari HAK yang
mereka terima. Guru ini pada awalnya merasa professional, namun akhirnya
akan terjebak dalam ‘KESOMBONGAN’ dalam bekerja. Sehingga tidak
terlihat ‘benefiditasnya’ dalam bekerja. Ungkapan-ungkapan yang banyak
kita dengan dari guru jenis ini antara lain:
“Cuma digaji sekian saja … kok mengharapkan saya total dalam mengajar… jangan harap ya …”.
“Percuma mau kreatif, orang penghasilan yang diberikan kepada saya hanya cukup untuk biaya transport…”.
“Kalau mengharapkan saya bekerja baik, ya turuti dong permintaan gaji saya sebesar …..”.
Dan seterusnya …
Ketiga,
‘GURUNYA MANUSIA’, yaitu guru yang mempunyai keikhlasan dalam hal
mengajar dan belajar. Guru yang mempunyai keyakinan bahwa target
pekerjaannya adalah membuat para siswanya berhasil memahami
materi-materi yang diajarkan. Guru yang ikhlas untuk introspeksi apabila
ada siswanya yang tidak bisa memahami materi ajar. Guru yang berusaha
meluangkan waktu untuk belajar. Sebab mereka sadar, profesi guru adalah
makhluk yang tidak boleh berhenti untuk belajar. Guru yang keinginannya
kuat dan serius ketika mengikuti pelatihan dan mengembangan.
GURUNYA MANUSIA , juga manusia yang
membutuhkan ‘penghasilan’ untuk memenuhi kebutuhan hidup. Bedanya dengan
GURU MATERIALIS, GURUNYA MANUSIA menempatkan penghasilan sebagai AKIBAT
yang akan didapat dengan menjalankan kewajibannya. Yaitu Keikhlasan
mengajar dan belajar.
Sudah banyak contoh yang mana rizki
seorang guru tiba-tiba diguyur oleh Allah SWT dari pintu yang tidak
terduga, atau dari akibat guru tersebut terus menerus belajar.
Ada teman guru yang mendapatkan
kesempatan ‘belajar’ di luar negeri sebab mempunyai prestasi dalam
membuat lessonplan. Ada teman guru mendapatkan rizki sebab dengan tekun
menulis buku ajar untuk siswa di sekolah tempat dia bekerja. Ada teman
guru yang menulis kisah-kisah yang unik yang dialami di kelas pada saat
dia belajar. Ada teman guru yang sekarang menjadi ‘bintang’ banyak
sekali dibutuhkan pemikiran-pemikirannya untuk banyak guru di Indonesia,
dan lain-lain.
Walhasil, Allah tidak maha mendengar. Maha melihat dan maha mengetahui apa yang dinginkan oleh hambanya yang bertawakkal.
Sekarang … tundukkan wajah sejenak. Ambil
nafas … lakukan instropeksi. Anda termasuk guru jenis yang mana?
Bagaimanapun anda. Sekarang anda sudah tahu harus bagaimana menjadi
seorang guru yagn professiona
Tidak ada komentar:
Posting Komentar