Kamis, 21 Maret 2013

Try out UN


Apa yang kita amati di berbagai sekolah terutama berkaitan dengan akan dilaksanakannya Ujian Nasional (UN), di mana sekolah-sekolah mencari berbagai terobosan untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas lulusannya. Oleh karena itu strategi yang dilakukan adalah melakukan gerak cepat, terarah dan hasilnya memuaskan.
Banyak hal yang dilakukan oleh sekolah untuk mendongkrak agar nilai UN lebih baik. Tidak hanya sekolah-sekolah, pemerintah daerah pun baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota melakukan berbagai terobosan, sehingga daerah yang bersangkutan akan memperoleh peringkat terbaik.

Memperhatikan standar kelulusan yang ditentukan Badan Standararisasi Nasional Pendidikan (BSNP) pada UN setiap tahunnya terus meningkat, hal ini dirasa cukup berat. Oleh karena itu, sekolah selaku pengemban tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melakukan berbagai upaya agar siswanya mampu mencapai kriteria kelulusan tersebut.

Upaya yang dilakukan sekolah dalam mempersiapkan siswa antara lain mengadakan bimbingan belajar, les, remedial, try out UN. Bahkan, membagikan standar kompetensi lulusan dan ruang lingkup materi yang diujikan kepada siswanya yang akan menghadapi UN.

Try out UN setiap tahunnya telah dilakukan semua sekolah baik tingkat SMP/sederajat maupun SMA/sederajat. Try out yang dilakukan biasanya pada tingkat provinsi, kabupaten dan kota dilakukan satu kali hasilnya belum menggembirakan. Kemudian beberapa lembaga kursus dan bimbingan belajar juga tidak kalah geraknya melaksanakan try out bagi siswa-siswa yang mengecap pendidikan di lembaga yang bersangkutan. Demikian pula lembaga-lembaga kursus terkenal juga memberikan kontribusi nyata dengan melaksanakan try out kepada siswa-siswa kelas terakhir untuk mengikuti program try out baik untuk tingkat SD, SLTP maupun SLTA. Mereka melaksanakan program try out ini kadang-kadang atas partisipasinya saja, tanpa memungut biaya.

Belum lagi berbagai organisasi masyarakat dan kalangan organisasi kemahasiswaan melaksanakan progran try out bagi siswa-siswa pada tingkat terakhir, dan kegiatan ini mereka melakukan kerja sama dengan pemerintah daerah.
Hasil try out UN tahap pertama ini, meskipun belum dapat dikatakan sebagai kemampuan maksimal siswa karena memang sebagian materi pelajaran yang belum diberikan, namun pada dasarnya sebagian besar soal yang di-try out-kan bersumber dari materi yang sudah disajikan. Penyusunan soal diambil dari materi pelajaran kelas I, II dan III, dan tidak menutup kemungkinan soal-soal diperoleh dari berbagai sumber media massa, dan materi tersebut berkait erat dengan kisi-kisi dari materi yang sudah diajarkan oleh guru di sekolah. Tentunya tidak terlepas dari kurikulum yang berlaku, akan tetapi mungkin ada hal-hal baru yang tidak pernah diajarkan oleh guru.
Paling tidak, hasil try out tahap pertama ini memberikan gambaran, sebagian besar siswa belum menyiapkan diri dengan belajar sungguh-sungguh. Tidak menutup kemungkinan, sebagian besar siswa terbiasa belajar santai sehingga tidak begitu siap mengahadapi try out UN yang diselenggarakan dan hasilnya pun cukup menghawatirkan.
Maka dari itu, perlu dilaksanakan try out kali kedua, ketiga dan seterusnya. Karena semakin sering dilaksanakan try out ini, maka akan memberikan dampak perubahan terhadap hasil-hasil selanjutnya, artinya setiap kali dilakukan try out nilai skor akan lebih baik dan meningkat.

Try out ini bisa dilakukan berkali-kali hanya dapat diselenggarakan di setiap sekolah, dan sekolah yang sering melaksanakan try out akan terlihat nyata nilai UN-nya meningkat.

Nilai yang diproleh siswa dari try out UN, sesungguhnya merupakan hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi dua faktor utama, yaitu dari dalam diri siswa sendiri dan lingkungan. Faktor dari siswa berupa kemampuan, besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar. Clark (1981) mengemukakan, 70 persen hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi kemampuan siswa dan 30 persen oleh lingkungan. Dan, lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran gurunya. Semakin baik kualitas pengajaran guru, maka akan berdampak terhadap kulitas belajar siswanya.

Kiranya try out yang dilakukan oleh sekolah lebih diefektifkan, karena hasil penelitian menyeburkan bahwa try out yang dilaksanakan oleh sekolah, masyarakat, pemerintah telah memberikan dampak memuaskan bagi hasil UN. Mari kita lakukan bersama, semoga.